Sabtu, 21 November 2020

Pelantikan Pengurus IDI cabang Sukamara.

Dokter bergaya..miss u all friends.

Foto kenangan

Hanya ini yg tersisa kenangan dari almarhum ayah...mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden era Pak Harto..

Me

BRONKHITIS DAN BRONKHIOLITIS. Nadia Landy RSUD Sukamara.

Bronkhitis adalah peradangan pada bronkhus sedang bronkhiolitis adalah peradangan pada cabang-cabang bronkhus yang lebih kecil lagi yang terdapat pada paru-paru dan membentuk serabut-serabut yang sering disebut sebagai pohon paru.
Paru-paru berfungsi untuk proses pernafasan.  Paru-paru pada manusia ada 2 buah kanan dan kiri. Paru-paru terdiri dari atau dibentuk oleh bagian paru yang lebih kecil yang disebut lobus paru. Sama seperti organ dan jaringan lainnya pada seluruh tubuh, paru-paru manusia dibentuk dari satuan unit terkecil yang disebut sel. Sel paru-paru disebut alveolus. Jadi paru-paru dibentuk dan tersusun dari alveolus-alveolus paru (alveoli). Pada paru-paru terdapat bagian utama untuk proses pernafasan yang disebut membran respirasi. Membran respirasi ini dibentuk dari kumpulan alveolus-alveolus paru dengan serabut-serabut pembuluh darah yang terkecil baik dari arteri maupun vena. Serabut-serabut terkecil dari arteri disebut arteriol dan serabut terkecil dari vena disebut venula. Secara bersama-sama alveoli, arteriol dan venula ini akan membentuk membran respirasi. Pada membran respirasi inilah terjadi pertukaran oksigen (O2) dan karbondiksida (CO2) antara alveolus paru dengan arteri dan arteriol. Dimana oksigen yang penuh pada alveoli sewaktu menarik nafas (inspirasi) segera akan berpindah ke dalam pembuluh darah venula untuk dibawa peredaran darah keseluruh tubuh. Sedang sewaktu menghembuskan nafas (ekspirasi) dimana kadar karbondioksida yang tinggi pada arteriol akan berpindah kembali ke alveoli untuk dibuang keluar tubuh sewaktu ekspirasi berikutnya. Begitulah proses ini terjadi secara terus menerus.
Sebelum kita bahas lebih lanjut perlu saya jelaskan susunan anatomi dari saluran nafas manusia. Bagian terluar adalah lubang hidung ( khoana). setelah lubang hidung akan memasuki trakea yang telah  merupakan jalur saluran nafas yang sesungguhnya. Dibelakang trakea akan berlanjut menjadi bronkhus utama. Bronkus utama ini akan bercabang dua, satu menuju paru-paru kanan dan satu lagi menuju paru-paru kiri.Didalam paru-paru bronkhus utama kiri dan kanan ini akan bercabang menjadi bronkhus yang lebih kecil-kecil yang disebut Bronkhiolus. Dan bronkhiolus yang juga disebut pohon paru ini karena membentuk serabut akan berjalan diantara sel-sel paru yang disebut alveolus. Antara bronkhiolus dengan alveoli saling terhubung secara langsung dimana tekanan pada bronkhiolus dengan alveoli sama atau berjalan linear. Artinya jika bronkhiolus dipenuhi oksigen demikian juga halnya dengan alveoli dan sewaktu arah sebaliknya jika alveoli dipenuhi karbondioksida demikian juaga halnya dengan bronkhiolus. Jadi jika diurut dari sebelah luar jalur nafas terdiri dari Lubang hidung (khoana) - Trakea - Bronkhus utama - Bronkhus utama kanan dan kiri - bronkhiolus - alveolus paru-paru. Dari penjelasan ini sebagian dari proses pernafasan sudah kita pahami.
Proses pernafasan disebut inspirasi yang secara fisiologis terbagi 2 yaitu:
1  Inspirasi yaitu tindakan menarik nafas (inhale) atau menghirup udara.
2  Ekspirasi yaitu tindakan menghembuskan nafas atau membuang nafas.
Sewaktu inspirasi sejumlah oksigen (O2) akan dihirup dari udara dan dimasukkan ke paru-paru melalui jalur-jalur diatas. Dan sebaliknya sewaktu ekspirasi sejumlah Karbondioksida (CO2) akan dibuang dari tubuh melalui jalur yang sama juga. Siklus pernafasan ini baik inspirasi maupun ekspirasi secara spontan akan terjadi secara terus menerus. Pertanyaannya mengapa manusia perlu bernafas dan apa yang terjadi pada membran respirasi sewaktu proses pernafasan. Manusia perlu bernafas karena semua sel pada tubuh memerlukan oksigen. Oksigenasi sel ini diperlukan dalam proses metabolisme sel untuk mengubah nutrisi (glukosa ) menjadi bahan bakar untuk keperluan aktivitas sel-sel tersebut. Didalam proses perubahan ini mutlak memerlukan oksigen. Hasil dari metabolisme dengan menggunakan O2 ini akan menghasilkan karbondioksida ( CO2). Karbondioksida inilah yang akan dibuang tubuh pada proses ekspirasi atau menghembuskan nafas. Normalnya proses inspirasi akan memakan waktu lebih lama daripada ekspirasi. Pada membran respirasi sewaktu inspirasi atau menarik nafas maka paru-paru akan membesar karena dipenuhi udara, sel-sel alveoli paru yang dipenuhi udara ini akan memiliki tekanan yang tinggi, hal ini secara otomatis akan membuat oksigen pada alveoli berpindah kedalam venula paru-paru yang memiliki tekanan lebih rendah. setelah berpindah didalam aliran darah oksigen ini akan diikiat oleh hemoglobin. Hemoglobin adalah zat warna yang terdapat didalam Eritrosit atau sel darah merah. Hemoglobin mampu mengikat oksigen karena memiliki rantai kimia yang mampu menangkap oksigen. Setiap hemoglobin didalam satu eritrosit memiliki 4 rantai kimia tersebut, berarti satu eritrosit dengan hemoglobinnya mampu mengikat 4 molekul oksigen. Bayangkan jika jumlah eritrosit / ul darah ada 4,5 - 5,5 juta, berapa molekul oksigen yang dapat diikat dan diangkut melalu peredaran darah. Itu sebabnya pada penderita anemia ( kekurangan hemoglobin dalam darah) akan terjadi berbagai gangguan yang diakibatkan tidak terjadinya proses oksigenasi jaringan. Dimana jaringan, organ dan sel-selnya akan menggunakan karbondioksida untuk menggantikan oksigen melalui proses metabolisme Anaerob. Metabolisme seperti ini adalah metabolisme yang tidak baik. Karena dengan cepat akan terjadi penimbunan asam laktat dengan akibat asidosis dan pergeseran PH darah menjadi sangat asam. Kembali kepada membran respirasi dimana oksigen yang memasuki alveolus paru akan diteruskan keseluruh tubuh dengan menggunakan hemoglobin sebagai kendaraan transportnya. Sementara itu sewaktu oksigen berpindah, pada saat itupula akan terjadi perpindahan karbondioksida dari arteriol pembuluh darah memasuki alveolus paru. yang mana Karbondioksida ini akan dibuang keluar tubuh pada proses ekspirasi berikutnya. Jadi sebenarnya sewaktu inspirasi dalam terjadi pertukaran antara oksigen dengan karbondioksida. Proses pertukaran ini disebut dengan DIFUSI.
Dari penjelasan diatas kita dapat memahami bagaimana proses pernafasan berlangsung terutama pada lokasi utama disekitar membran respirasi. Pada penyakit bronkhitis maupun bronkhiolitis proses ini terganggu. Terutama pada membran respirasi. Tidak ada atau akan sedikit oksigen yang memasuki peredaran darah. Berarti oksigenasi sel-sel organ dan jaringan tidak terjadi, sel-sel akan menggunakan karbondioksida sebagai pengganti oksigen. akan dihasilkan asam laktat yang sangat banyak. Darah akan cepat menjadi asam dan pergeseran PH terjadi. Dalam selang waktu beberapa lama akan timbul suatu keadaan berat yang disebut asidosis sebagai akibat pergeseran PH tadi. Jika keadaan ini tidak segera diatasi penderita akan meninggal dunia karena asidosis metabolik ( suatu keadaan asidosis yang tidak dapat di reverse / point of no return).
Mengingat berat dan fatalnya akibat diatas perlu dipahami bagaimana terjadinya bronkhitis dan bronkhiolitis. Proses terjadinya sama hanya jika mengenai bronkhus utama disebut bronkhitis dan jika mengenai bronkhiolus disebut bronkhiolitis. Apa saja penyebabnya?
1  Infeksi oleh berbagai bakteri, parasit dan virus yang masuk melalui saluran nafas.
2  kontak dengan beberapa bahan-bahan yang bersifat iritan seperti asap rokok, pestisida, bahan
    kimia, asap atau uap yang dapat mengiritasi saluran nafas atas dan bawah dan lain sebagainya.
Bagaimana proses terjadinya? Bahan-bahan diatas akan memasuki saluran nafas bersama udara yang kita hirup sewaktu proses inspirasi. Karena bahan-bahan tersebut bersifat iritatif, sewaktu memasuki saluran nafas akan mengiritasi jalur yang dilaluinya. Dalam hal ini dinding saluran nafas dan sel-selnya. Hal ini akan menyebabkan mekanisme proses peradangan terjadi. Immunitas tubuh akan bereaksi terhadap masuknya partikel-partikel yang tidak dikenal tersebut dan terjadilah peradangan. Jika peradangan terus menerus berlangsung akan terjadilah kerusakan sel dan endapan kalsium. sel-sel saluran nafas akan mengeras dan menjadi kaku. Sewaktu proses pernafasan akan kehilangan elastisitasnya. Dan hal ini akan berakibat gangguan pertukaran O2 dan CO2 pada membran respirasi. Oksigen akan terhambat memasuki tubuh. Kadarnya dalam dara akan jauh berkurang sehingga oksigenasi jaringan tidak dapat berlangsung. Dilain pihak CO2 akan menumpuk dalam darah. Kadarnya akan sangat meninggi. Oleh karena tiada oksigen maka sel-sel tubuh akan menggunakan CO2 ini untuk metabolisme sel melalui proses metabolisme anaerob, Laktat akan segera terbentuk dengan cepat dan banyak, akan terjadi pergeseran PH darah menjadi sangat asam, Asidosis metabolik akan terjadi. Jika tidak segera dikoreksi maka pasien akan meninggal.
Bagaimana timbulnya proses peradangan lokal seperti yang diuraikan diatas? Sewaktu zat iritatif tersebut melewati saluran nafas terjadi iritasi. Proses iritasi ini akan membawa sel-sel darah putih bergerak kesana. Akan dilepaskan faktor-faktr peradangan yang menyebabkan inflamasi.  Akan terjadi pembengkakan dari saluran nafas tersebut ( oedem). Pembengkakan ini terjadi karena zat-zat peradangan yang dilepas akan membuat vasodilatasi pembuluh darah. sehingga aliran darah akan terfokus ke tempat timbulnya peradangan. Ditambah lagi zat-zat peradangan akan menyebabkan permeabilitas sel menjadi berkurang. Sel-sel akan mudah dimasuki air dan membengkak. Pada saluran nafas terjadi pembengkakan mukosa lendir dimana selain bengkak akan diproduksi lendir ( sekret ) yang sangat banyak. Saluran nafas akan menyempit akibat pembengkakan ini membuat lubang atau lumen saluran nafas menjadi sempit ditambah lagi dengan produksi lendir yang banyak. Salran nafas dapat tertutup (obstruksi). Hal ini akan menyebabkan kesulitan bernafas dan pasien akan sesak nafas.Jika pasien mengidap asma bronkhiale hal ini akan bertambah buruk lagi. Jika peradangan berlangsung lama maka akan terjadi kerusakan sel. Setiap kerusaan se akan mengundang kedaangan trombosit dalam darah. Trombosit akan selalu mengarah ketempa dimana terjadi kerusakan sel. Hal ini disebabkan kerja tromboksan. Tromboksanlah yang bertanggung jawab terhadap keberadaan trombosit pada daerah-daerah yang mengalami kerusakan. Trombosit adalah komponen sel darah yang bertugas menghentikan jika terjadi perdarahan. Trombosit berukuran lebih kecil dari Eritrosit ( sel darah merah ), tidak memiliki inti dan bersifat rapuh atau mudah pecah. Jika trombosit berkumpul atau terjadi kumpulan trombosit maka akan bergesekan satu sama lain. Trombosit akan pecah. Sewaktu trombosit pecah akan keluar 2 komponen:
1  Serotonin yang merupakan salah satu dari komponen alegi.
2  Benang-benang fibrin.
Serotonin adalah salah satu komponen inflamasi yang akan dilepas kedalam darah sewaktu terjadi peradangan. Serotonin dapat merangsang serabut saraf disekitarnya dan menimbulkan rasa nyeri. Sehingga rasa nyeri akan timbul didada sewaktu penderita bronkhitis dan bronkhiolitis batuk.
Benang-benang fibrin berbentuk memanjang seperti benang. Bersifat lengket dana dapat menempel pada apa saja yang dihinggapinya. Sewaktu benang-benang fibrin menempel pada sel-sel saluran nafas yang mengalami kerusakan akan menarik dan mengikat apa saja yang mengalir dalam aliran darah. Permasalahannya jika yang ditarik kalsium. Kalsium adalah elektrolit darah atau salah satu ion yang mengalir dalam darah. Kalsium bersifat mudah mengendap dimana saja. Jika kalsium mengendap maka akan terjadi pengerasan jaringan dimana terjadi endapan kalsium tersebut. Pada kasus ini akan terjadi pengendapan kalsium pada epitel saluran nafas yang rusak dan berakhir denganpengerasa jaringan tersebut. Saluran nafas dan epitelnya menjadi tidak elastis dan sangat kaku. Proses pernafasan akan terganggu. Karena saluran nafas yang tidak elastis ditambah lubang salurannya tertutup akibat pembengkakan dan produksi lendir yang banyak. Oksigen yang memasuki darah akan berkurang begitu juga karbondioksida akan sangat banyak terbentuk dan timbulah kelainan diatas. Penderita akan mengalami gejala-gejala sebabgai berikut:
1  Batuk-batuk sebagai usaha untuk membuang lendir dalam saluran nafas.
2  Sesak nafas karena sumbatan saluran nafas seperti yang dijelaskan diatas.
3  Dapat disertai rasa nyeri pada dada.
4  Mudah letih karena mengalami kekurangan oksigen dalam darah.
5  Dan lain-lain.
Gejala pada setiap orang tidak mutlak sama dan bervariasi. Tergantung seberapa cepat respon immun seseorang terjadi.Jka meemukan gejala diatas atau merasa sesak nafas segeralah konsultasikan dengan dokter anda. Karena gejala sesak nafaspun dapat juga ditemukan pada kelainan dan penyakit lainnya.
Jadi kembali saya ulangi Bronkhitis adalah peradangan pada bronkhus dan Bonkhilitis peradangan pada bronkhiolus. Penyebab dan gejalanya hampir sama hanya saja lokasinya yang berbeda.
Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Wassalam.