Sabtu, 21 November 2020

APA BAHAYA MEROKOK BAGI KITA? Nadia Landy RSUD Sukamara.

Banyak kita temukan orang yang merokok disekeliling kita, bahkan kitapun bisa merupakan salah seorang dari perokok tersebut. Dapat diasumsikan 1 dari 4 pria dewasa adalah seorang perokok. Banyak artikel yang memuat bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan. Dan sama sekali tidak ada sisi menguntungkannya baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan. Belum ditambah lagi bau mulut yang kurang sedap dari seorang perokok. Dari produsen rokok sendiri berlomba-lomba mengiklankan produknya untuk menarik minat konsumen, baik dari tampilan kemasan, biaya iklan yang tidak sedikit maupun dengan mengedepankan bahwa produk masing-masing diklaim sebagai paling rendah mengandung tar. Jaman dulu diera tahun 70an rokok yang banyak dipasaran adalah rokok kretek yaitu rokok tanpa menggunakan filter, dimana bibir penikmatnya langsung kontak dengan tembakau dalam rokok. Tahun 80an tren rokok kretek bergeser ke rokok filter. Dimana telah terdapat filter berupa bahan seperti kapas ditiap-tiap pangkal rokok, sehingga tidak lagi terjadi kontak antara bibir dengan tembakau. Seiring waktu di era tahun 90an produsen rokok berlomba-lomba melepas kepasaran rokok Mild yang disebut-sebut adalah produk yang rendah Tar dan dikatakan hanya berdampak sedikit bagi kesehatan. Benarkah demikian? Apa sebenarnya bahaya merokok bagi perokok dan juga bagi lingkungan sekitarnya.
Sebelumnya akan saya bahas apa yang terjadi bagi seorang perokok pada waktu dia mengisap rokok. Sewaktu seorang perokok mengisap rokok dimana diawali dengan kontak antara bibir dengan pangkal rokok maka sewaktu dilakukan penghisapan sejumlah asap akan memasuki mulut, kebiasaan yang terjadi pada waktu merokok adalah asap dihirup melalui mulut dan dihembuskan melalui hidung. berarti terjadi sirkulasi asap dari : mulut - batang tenggorok- masuk trakea- ke paru-paru. dan sebagian besar asap mengalami sirkulasi bibir-mulut- batang tenggorokan dan dikeluarkan melalui saluran dalam hidung. Sebelum penjelasan lebih lanjut akan saya uraikan komponen-komponen apa saja yang berbahaya dari sebatang rokok ;
1  Asap rokok yang mengandung karbon dan hasil pembakaran tembakau, cengkeh dan komponen
    lainnya.
2  Nikotin.
3  Karbonmonoksida (CO)
4  Tar.
Asap rokok yang merupakan hasil pembakaran tembakau, cengkeh, saus dan lainnya bersifat iritatif dan dapat mengiritasi  bagian tubuh yang dilewatinya, dalam hal ini bibir, mulut, batang tenggorokan, saluran udara yang melalui hidung, trakea, paru-paru dan cabang-cabang saluran nafas yang kecil-kecil di paru yang membentuk akar paru (bronkus dan bronkiolus). Kontak antara asap ini dengan bagian-bagian tubuh tersebut menyebabkan iritasi pada jaringan yang dilaluinya. Hal ini akan merangsang kelenjar ludah dan kelenjar lendir mulut untuk terus-menerus memproduksi sekretnya dalam hal ini ludah dan lendir, sehingga mulut akan terasa selalu dipenuhi ludah, dan yang lebih serius saluran nafas akan sering dipenuhi lendir. Hal ini secara otomatis akan menimbulkan reflek batuk, sehingga perokok tersebut akan sering batuk baik sewaktu bangun maupun sewaktu sedang tidur untuk membuang lendir pada saluran nafasnya. Terkadang tidak jarang disertai sesak nafas, apalagi jika perokok tersebut memiliki asma dan rasa sesak ini dapat bertambah berat seiring waktu.
Keadaan lebih berat lagi didapat jika asap yang kontak dengan saluran nafas yang kecil-kecil ( bronkiolus) pada paru-paru dan berlangsung selama  bertahun-tahun. Hal ini akan menyebabkan peradangan pada bronkiolus tersebut disertai kalsifikasi atau pengerasan jaringan dari yang semula lunak menjadi keras. Hal ini akan menimbulkan penyakit yang disebut bronkhitis dan berikutnya akan terjadi kegagalan jantung akibat jantung secara terus-menerus harus berkompensasi memompa lebih berat aliran darah yang menuju paru-paru. Pada sebagian orang akan terjadi yang namanya asma intrinsik. Asma intrinsik yang didapat di usia tua ini lebih sulit ditangani daripada asma ekstrinsik yang didapat sejak masa kanak-kanak. Dimasa tuanya perokok berat selama bertahun-tahun akan mengalami gangguan pernafasan dan tidak jarang berakhir fatal karena penyakit bronkhitis akut yang berat dan gagal jantung sering menjadi komplikasi yang tidak diharapkan.
Bersamaan dengan asap yang memasuki saluran nafas, sewaktu rokok dihisap masuk pula komponen-komponen berbahaya lainnya kedalam darah seperti karbonmonoksida, nikotin dan tar.
Karbonmonoksida atau CO jika memasuki darah akan menimbulkan masalah lain. Didalam aliran darah terdapat sel darah merah atau eritrosit dengan jumlah 4,5-5 juta sel / ul pada pria dan 3,8-4,8 juta sel / ul pada wanita. Didalam sel-sel eritrosit ini terdapat zat warna eritrosit yang disebut hemoglobin. Hemoglobin ini berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh untuk oksigenasi jaringan (pernafasan sel). Hal ini dimungkinkan terjadi karena hemoglobin memiliki kemampuan atau kecendrungan untuk berikatan dengan molekul oksigen (O2). Permasalahan yang timbul disisni jika ada karbonmonoksida maka hemoglobin tidak akan berikatan dengan oksigen melainkan malah berikatan dengan karbonmonoksida. Karena hemoglobin memiliki kecendrungan yang lebih kuat untuk berikatan dengan karbonmonoksida dibandingkan dengan berikatan dengan oksigen. Dan darah akan dipenuhi dengan ikatan CO-HB dan bukan Oksi HB. Seluruh jaringan tubuh akan kekurangan oksigen, oksigenasi jaringan menjadi terhambat dan hal ini akan berpengaruh buruk karena sel-sel tubuh akan melakukan metabolisme tanpa oksigen yang disebut metabolisme Anaerob. Metabolisme ini akan menghasilkan produk sisa berupa asam laktat yang sangat asam dan darah akan menjadi asam atau terjadi pergeseran PH ( Asidosis). Jika fungsi ginjal masih baik, hal ini akan segera dapat dikompensasi, namun jika fungsi ginjal buruk akan berakibat tidak baik bagi perokok tersebut.
Nikotin yang masuk kedalam darah juga akan memberikan efek negatif lainnya, Nikotin bersama-sama dengan karbonmonoksida akan bersifat merusak sel-sel apa saja yang dilaluinya. Dalam hal ini yang sering terjadi adalah kerusakan sel-sel dinding pembuluh darah atau endotel. Endotel yang rusak ini akan mengundang suatu mekanisme lokal jaringan didalam tubuh dimana ion kalsium dalam darah akan tertarik mendekat dan menempel pada endotel yang rusak tersebut.Jika kalsium menempel pada jaringan tubuh yang sakit maupun rusak hal ini akan menimbulkan efek kalsifikasi atau pengerasan jaringan tersebut. Jika pembuluh darah mengalami kalsifikasi maka pembuluh darah tersebut akan mengeras dan tidak lentur lagi, pembuluh darah akan kehilangan elastisitasnya. Tahanan pembuluh darah akan naik dan hal ini akan menimbulkan penyakit Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi. Efek lain dari nikotin adalah merangsang bagian korteks ginjal untuk memproduksi hormon Eritropoetin. Secara anatomi ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian Korteks ginjal disebelah luar dan bagian Medula ginjal disebelah dalam. Bagian korteks ginjal berfungsi memproduksi hormon eritropoetin. Hormon ini jika dilepas ke peredaran darah akan merangsang pembentukan sel darah merah (eritrosit). Akibat efek nikotin dalam darah, hormon ini akan diproduksi berlebihan sehingga kadarnya dalam darah akan meningkat. Sebagai kelanjutannya akan diproduksi eritrosit secara berlebihan pula. Jumlah eritrosit dalam darah akan meningkat ( polisitemia) dan kekentalan darah (viskositas) akan meningkat juga. Hal ini menyebabkan aliran darah akan berjalan lebih lambat dari biasanya. Sehingga pada percabangan pembuluh darah arteri yang agak kecil dapat terbentuk sumbatan diakibatkan kekentalan darah yang meningkat tersebut dan aliran yang melambat. Jika sumbatan ini terbentuk pada pembuluh darah di otak dapat menyebabkan penyakit stroke dan jika sumbatan tersebut terdapat pada pembuluh darah di jantung dapat menyebabkan penyakit jantung koroner atau masyarakat awam sering membahasakannya dengan terkena serangan jantung.
Komponen berbahaya terakhir adalah Tar. Tar ini telah lama diketahui sebagai salah satu penyebab kanker ( karsinogenik). Keberadaan Tar ini dimanapun pada tubuh berpotensi untuk memicu perubahan sel-sel tubuh tersebut menjadi ganas. Namun hal ini tidak selalu terjadi disebabkan adanya beberapa faktor lain yang terkait baik genetik maupun keberadaan radikal bebas. Asap rokokpun akan berpengaruh buruk bagi lingkungan sekitar perokok tersebut, karena siapapun orang disekitar perokok tersebut yang terhirup asap rokok dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan iritasi saluran nafas dan dapat juga berakhir sebagai asma intrinsik dan bronkhitis dengan mekanisme yang sama seperti yang telah dijelaskan diatas. Jadi memilih untuk tidak meroko adalah pilihan terbaik. Bgi yang telah terlanjur merokok berusalah dengan keras agar dapat menghentikan kebiasaan buruk tersebut, karena dengan berhenti merokok kita bukan hanya menolong diri kita sendiri tapi juga menyelamatkan orang-orang disekeliling kita dari terkena dampaknya. Dan bisa jadi orang-orang tersebut adalah keluarga kita sendiri. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. wassalam. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar