Sabtu, 21 November 2020

VAKSINASI DAN MANFAATNYA BAGI TUBUH. Nadia Landy RSUD Sukamara.



Menyimak komentar seseorang via sosial media yang mengatakan bahwa “ Di vaksin atau tidak adalah hak orang tua dan menanyakan prihal vaksin kepada dokter diibaratkan menanyakan miras kepada pemabok” saya tergelitik untuk berkomentar dan sekaligus membahas secara garis besar apa itu vaksin, apa manfaatnya dan bagaimana cara bekerjanya?
Kalau kita mengacu kepada undang-undang kesehatan tahun 2009 yang menyatakan “ Kesehatan adalah hak setiap orang “ jelas komentar diatas tidak dapat dibenarkan. Karena kata sehat adalah hak setiap orang tersebut mengarah kepada semua lapiasan masyarakat, baik tua maupun muda, pria atau wanita, kaya atau miskin dan orang tua maupun anak. Saya fokus kepada pernyataan pada akhir kalimat yang menyatakan orang tua maupun anak. Si anak pun berhak untuk sehat, permasalahannya sewaktu anak kecil dan belum bisa dimintakan pendapat perwalian hak asuh anak ada ditangan orang tua. Sehingga para orang tua sebaiknya bijak dalam menyikapi permasalahan ini dan tidak bersikap apatis, skeptis, apriori apalagi egois.
Sebenarnya apa itu vaksin? Vaksin adalah salah satu tindakan pencegahan ( preventif ) terhadap suatu kejadian terpapar penyakit. Jadi vaksinasi yang diberikan bukan bersifat mengobati melainkan mencegah. Pertanyaannya penyakit-penyakit bagaimana yang memerlikan vaksinasi? Penyakit yang memerlukan vaksin adalah penyakit-penyakit yang jika kita terpapar atau terkena dapat menimbulkan dampak yang berat sampai kematian. Pertanyaan berikut apakah semua penyakit yang ada perlu di vaksin ? Jawabannya tidak, karena yang dapat di vaksin adalah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme baik BAKTERI  ( kuman ) maupun VIRUS. Penyakit-penyakit seperti jantung, stroke, degeneratif dan sebagainya tidak bisa di vaksin dan tidak ada vaksinnya. Seperti dijelaskan diatas vaksin ditemukan dan dibuat karena ada beberapa penyakit yang disebabkan bakteri dan virus dapat berdampak fatal jika kita terpapar sehingga jika penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus yang tidak berdampak fatal tidak dibuat vaksinnya, hal ini sudah cukup hanya dengan mengandalkan terbentuknya kekebalan alamiah tubuh yang tercipta akibat bertemunya antibodi dengan antigen ( antigen dalam hal ini adalah bakteri dan virus ). Pertanyaan berikutnya apakah jika kita telah di vaksin menjamin kita tidak dapat terkena penyakit yang menjadi tujuan dari dilakukannya vaksinasi tersebut? Jawabannya tidak, proses pemberian vaksinasi tidak 100% menjamin kita aman dari terpapar penyakit yang disebabkan bakteri atau virus yang dituju proses pemberian vaksin tersebut, tetapi keuntungan yang kita dapat adalah dampak yang fatal dari akibat penyakit tersebut dapat dicegah, seperti contoh bagi yang tidak mendapat vaksin penderita dapat meninggal. Sedangkan bagi yang telah di vaksin jika terpapar hanya terkena sakit ringan saja. Inilah yang merupakan keuntungan sesungguhnya dari pemberian vaksin pada manusia terutama pada anak-anak.
Apa sebenarnya vaksin itu ? Vaksin berisi bakteri atau virus yang dilemahkan atau dibuang toksinnya ( racun ) sehingga kehilangan kemampuannya untuk dapat menimbulkan penyakit yang berat. Vaksi dapat dibuat dari mikroorganisma hidup maupun mati. Vaksin ini bersifat aktif dan bukan pasif, artinya pemberian vaksin ini secara aktif merangsang tubuh untuk menciptakan antibodi dan meninggikan kadarnya ( titer ) dalam darah. Pada pemberian yang bersifat pasif bukan berasal dari vaksin tapi dari serum darah individu ( baik berasal dari manusia atau hewan ) yang telah kebal terhadap penyakit tertentu, maksudnya dalam darah orang ini telah terdapat antibodi terhadap penyakit tersebut dengan kadar yang tinggi. Pemberian yang bersifatpasif ini dilakukan dengan memindahkan serum darah individu yang telah kebal ( immun ) kepada individu yang rentan ( belum ada kekebalan terhadap penyakit tersebut ). Kelemahan pemberian secara pasif ini adalah waktu perlindungannya sangat singkat ( tidak bertahan lama ). Kira-kira hanya bertahan beberapa hari sampai 2 minggu. Sedang pada pemberian secara aktif melalui vaksin akan diperoleh perindungan yang sangat lama ( beberapa bulan, tahun sampai seumur hidup ). Sehingga pemberian perlindungan melalui program vaksinasi ini secara nyata dapat memberikan efek perlindungan terhadap penyakit dalam waktu yang lama.
Bagaimana sebenarnya vaksin bekerja dalam tubuh ? Sebelumnya akan saya jelaskan bahwa yang melindungi kita dari terkena gejala-gejala penyakit yang berat adalah antibodi.  Masing-masing antibodi hanya dapat bekerja untuk satu jenis penyakit. Jadi satu jenis antibodi tidak dapat bekerja untuk dua penyakit atau lebih. Karena sifatnya yang spesifik hanya untuk satu macam penyakit inilah yang membuat bahasan immunologi ini menjadi rumit. Dalam tubuh manusia terdapat kurang lebih 2 juta antibodi untuk berbagai penyakit. Permasalahannya antibodi ini belum terbentuk tapi telah ada bibitnya. Antibodi ini baru terbentuk jika ada kontak dengan antigen tujuannya. Antigen dalam hal ini maksudnya adalah bakteri atau virus penyebab penyakit itu sendiri beserta komponen-komponennya. Jika tidak ada kontak dengan bakteri atau virus maka tidak akan ada antibod yang akan terbentuk. Nah proses kontak antara antigen dan antibodi ni dapat melalu 2 cara :
1         Secara alamiah yaitu terpapar oleh bakteri atau virus itu sendiri secara spontan dan penderita mengalami proses sakit dan lambat laun akan mengundang terbentuknya antibodi secara alamiah.
2         Melalui proses pemberian vaksin ( vaksinasi ) dan proses pembentukan antibodi melalui vaksinasi ini tanpa melalui proses sakit.
Proses sakit diatas penting karena dari sitlah kita mengamil keputusan perlu atau tidaknya vaksin dibuat, perlu atau tidaknya individu diberi vaksin untuk memancing pembentukan antibodinya.
Pada proses sakit yang berat dan dapat mengakibatkan kecacaan sampai kematian akibat bakteri atau virs tertentu, maka perlulah vaksinnya dibuat atau masing-masing orang yang belum memilii kekebalan agar diberikan vaksinasi untuk membentuk kekebalannya. Karena jika menungu proses alamiah terjadi melalui terpapar dahulu dan terkena penyakit ang dikhawatirkan waktunya tidak sempat. Artinya akibat fatal berupa kecacatan atau kematian yang ditimblkan Bakeri atau Kuman tersebut akan datang menghampiri lebih awal sebelum antibodi alamiah terbentuk, penderita akan mengalami cacat dan meninggal sebelum antibodinya terbentuk. Hal ini berkaitan erat dengan bebrapa bakteri atau virus memilik virulensi dan toksisitas yang kuat dibanding bakteri atau virus lainnya. Untuk bakteri atau virus yang memiliki virulensi atau toksisitas yang kuatlah yang perlu mendapat vaksinasi atau dibuat vaksinnya. Maksudya adalah memberi efek pencegahan, LEBIH DAHULU BANGKITKAN ANTIBODINYA SEBELUM BAKTERI ATAU VIRUS SESUNGUHNYA MENGHAMPIRI. Inilah yang dimaksudtindakan pencegahan yang merupakan tujuan sesungguhnya dari program vaksinasi. Karena tidak dapat kita bayangkan jika banyak individu-individu yang rentan terpapar oleh virus atau bakteri yang memiliki efek virulensi atau toksisitas yang kuat. Maka akan banyak nyawa melayang dan ini akan menjadi masalah dan catatan tersendiri bagi intitusi yang bertugas mengurusi masalah ini, dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan jajarannya.  Oleh sebab itu dalam hal ini fokus mengatasi permasalahan ditujukan pada upaya pencegahan. Lebih baik mencegah daripada ratusan, ribuan bahkan jutaan nyawa melayang atau mengalami kecacatan secara permanen.
Pada proses alamiah melalui terpapar oleh Bakteri atau Virus yang sesungguhnya, mikroorganisme tersebut akan memasuki tubuh. Diatas telah dijelaskan bahwa beberapa virus atau bakteri membawa toksin didalam tubuhnya ( badan kuman maupun perangkat-perangkatnya ). Nah toksin ini didalam tubuh akan dilepas dan menimbulkan kerusakan, maka dimulailah gejala-gejala penyakit. Jika efek toksin ini lemah maka tubuh akan dapat bertahan, antibodi sempat terbentuk sebagai respon terhadap kemasukan mikroorganisme ini dan penderita selamat. Karena antibodi yang terbentuk tersebut segera dapat mengeliminasi kuman dan toksinnya dari dalam tubuh. Namun jika toksin yang dilepaskan memiliki daya merusak yang kuat, kerusakan secara besar-besaran akan terjadi pada sel-sel tubuh, gejala penyakit yang timbul akan sangat berat. Penderita dapat meninggal dunia sebelum antibodi sempat terbentuk. Inilah penjelasan yang membedakan mengapa tidak semua penyakit akibat mikroorganisme perlu diberikan vaksin. Jika efek toksinnya lemah dan penderita dapat bertahan, lebih baik membiarkan kekebalan alami tubuh individu untuk segera terbentuk dan mengatasi keadaan tersebut ( mengcounter ). Namun jika efek toksin yang ditimbulkan sangat kuat, pemberian vaksinasi jangan ditunda. Antibodi yang terbentruk melalui proses alamiah sebenarnya lebih baik dan lebih bertahan lama, tidak jarang sampai seumur hidup penderita aan memiliki kekebalan terhadap penyakit yang sama.
Diatas telah dijelaskan bahwa vaksin berisi Bakteri atau Virus yang telah dilemahkan ( dihilangkan toksisitas dan efek patogennya ). Jadi dengan memasukkan vaksin dalam tubuh dapat merangsang pembentukan antibodi aktif tanpa takut penderita akan mengalami gejala-gejala penyakit yang berat yang dapat berakibat fatal. Karena pembentukan antibodi dalam tubuh juga memerlukan waktu, sehingga ibarat pacuan kuda atau balapan mobil, sangat penting mendahulukan terbentuknya antibodi sebelum penyakit sesungguhnya menghinggapi dan berakibat fatal.
Demikan penjelasan tentang vaksinasi ini semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar